Tampilan Posting: 16
Dalam pencapaian ilmiah yang inovatif, Biosains KolosalSebuah perusahaan biotek yang berbasis di Dallas, telah berhasil memproduksi tiga anak anjing serigala yang direkayasa secara genetik yang menjadi model setelah serigala yang punah. Ini menandai tonggak penting dalam bidang yang muncul dari biologi de-kepunahan.
Sekilas ke masa lalu
Serigala Dire (Aenocyon Dread) Setelah berkeliaran di Amerika Utara selama Zaman Es, punah sekitar 13.000 tahun yang lalu. Lebih besar dan lebih kuat dari serigala abu -abu saat ini, mereka adalah predator puncak yang membentuk ekosistem prasejarah yang mereka huni.
Kelahiran Serigala Dire Modern
Menggunakan DNA yang diekstraksi dari fosil kuno-termasuk gigi berusia 13.000 tahun dan tengkorak berusia 72.000 tahun-para ilmuwan di Colossal mengurutkan genom serigala yang mengerikan. Dengan mengedit 20 gen dalam serigala abu -abu untuk mencerminkan sifat serigala yang mengerikan, mereka menciptakan embrio yang kemudian ditanamkan ke dalam pengganti anjing domestik. Hasilnya: tiga anak anjing yang hidup bernama Romulus, RemusDan Khalesi.
Meskipun mereka tidak identik secara genetik dengan serigala yang sangat mengerikan, anak -anak anjing ini menunjukkan karakteristik fisik dan perilaku utama dari spesies yang punah, menjadikannya seperti apa yang oleh para peneliti disebut “Hewan yang Dibebaskan Dunia Pertama Dunia”.
Pertimbangan etis dan ilmiah
Para ahli mencatat bahwa makhluk -makhluk ini adalah serigala yang dimodifikasi secara genetik, bukan replika yang tepat dari serigala yang mengerikan. Tetap saja, Colossal menegaskan tujuan mereka bukan hanya replikasi, tetapi juga Pemulihan Ekologis – Menggunakan DNA kuno dan pengeditan gen modern untuk mengembalikan sifat -sifat yang hilang yang dapat membantu menghidupkan kembali ekosistem.
Anak -anak anjing sekarang ditempatkan di cagar alam yang terkontrol di mana mereka dapat diamati dan dipelajari dengan aman.
Buzz budaya dan visi masa depan
Proyek ini telah menarik perhatian dari selebriti seperti Tom Bradyyang duduk di dewan penasihat budaya Colossal, dan aktor Joe ManganielloSeorang penasihat papan dan penggemar lama serigala. Keterlibatan mereka telah membawa peningkatan minat publik pada sains di balik upaya ini.
Ke depan, Colossal berharap untuk menerapkan teknologinya pada hewan -hewan lain yang punah, termasuk Mammoth wol dan harimau Tasmania, mendorong batas -batas apa yang mungkin dalam konservasi dan bioteknologi.
Referensi:
Jadwal pertadingan malam ini
Situs berita olahraga khusus sepak bola adalah platform digital yang fokus menyajikan informasi, berita, dan analisis terkait dunia sepak bola. Sering menyajikan liputan mendalam tentang liga-liga utama dunia seperti Liga Inggris, La Liga, Serie A, Bundesliga, dan kompetisi internasional seperti Liga Champions serta Piala Dunia. Anda juga bisa menemukan opini ahli, highlight video, hingga berita terkini mengenai perkembangan dalam sepak bola.